skip to main |
skip to sidebar
Teruntuk para akhwat saudari ku…saya ingin bercerita
atas nama para ikhwan...
Kalian tahu bahwa fitnah terbesar bagi kaum kami adalah kaummu, wahai kaum hawa…
Bukannya bermaksud menyalahkan kalian, namun itulah faktanya.
Kadangkala kami menjadi lemah ketika berhadapan dgn mu, otot yg kuat dan
badan yg tegap bisa menjadi tak berarti ketika bayang mu hadir, sangat
mudah bagimu meruntuhkan iman yg selama ini kami pupuk dan kami sinari
dgn cahaya tarbiyah.
Tolong berhentilah mencari perhatian kami,
jika kami masih belum siap menyempurnakan agama kami. Mungkin kami akan
meunduk memandang tanah ketika berpapasan dgn mu. Mungkin kami tak
menyapamu! Bukan karna kami sombong! Bukan!! Tapi jujur saja, ketika
antara wanita yg berjilbab dan tidak berjilbab berjalan bersama, kami
lbh melirik yg berjilbab, mata ini seringkali lalai, mungkin sengaja
ataupun tak sengaja..namun seketika itupun kami tundukkan pandangan dan
membaca istighfar dan memohon pada Robb kami agar dijauhkan dari godaan
syaiton yg terkutuk “Audzubillahi minasyaitonnirrojim” ucap kami dalam
hati. Bagi kami pandangan adalah anak panah iblis, kami tak ingin anak
panah itu menghujam hati dan merobohkan benteng iman kami!
Saudariku… kenapa kau pajang mukamu difacebook?itu dapat menimbulkan
angan2 bagi kami! Sungguh dirimu telalu suci untuk hadir dalam lamunan
kami!memang aku tak suka mengakuinya bahwa kami adalah penghayal tingkat
tinggi!yah! itulah faktanya!
Ukhti… maaf yah! motor kami tak bisa kau tumpangi kalau kau belum halal bagi kami!
Diantara kami ada golongan Ali yg pandai menjga pandangan, yg ketika
berjalan keluar dari rumah ia hanya melihat pada dadanya hingga kembali
kerumah! Diantara kami ada golongan Yusuf As yg ketika digoda oleh
sulaikha beliau berkata “Inni akhofulloh” sungguh aku takut pd Tuhanku.
Tapi tidak semua kami punya iman yg sekuat itu! Jgn antunna cari
perhatian dgn berkamuflase mengirim sms ajakan untuk sholat lail tapi
niat kalian mencari perhatian kami! Bukankah kalian punya teman dari
kaum kalian yg bisa diingatkan?? Okelah kalo niat kalian itu ikhlas, tp
kenapa sms itu dilanjutkan dgn menanyakan kabar kami? tp kenapa sms itu
dilanjutkan dgn member kami semangat ketika kami menghadapi Ujian?
Tahukah kalian bahwa kaumku itu paling gampang keGRan!
Lalu ketika kau bilang “ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ikhwan nanti”
Lantas, apakah dgn kau bilang begitu dan sering
smsan itu artinya tidak mengotori hatimu?
Kau memang sudah seharusnya menjaga hatimu sampai tiba waktunya nanti
untuk kau berikan seutuhnya kepada ikhwan yang berhak.. tapi kan belum
tentu ikhwan itu aku...
Aku tak mau menggantungkan harapanmu
padaku yg belum siap menikahimu! Aku tak mau menawarkan ikatan bernama
ta’aruf bila aku belum siap menikahimu, sebuah ikatan illegal yg gak
cuma berumur hitungan bulan tapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian
akan dilegalkan..
Engkau bertanya soal jodoh, aku jawab jodoh
itu suatu kepastian!seperti halnya ajal, ia akan datang.. yg paling
penting adalah bagaimana cara kita menjemputnya, apakah dgn khusnul
khotimah atau dzuul khotimah, begitupula soal jodoh, apakah menjemputnya
dgn cara yg haram (pacaran) atau dgn cara yg syar’i.
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju pada-Nya. Karena janji Allah itu pasti.
“Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka akan memperolehnya ketika sudah halal.”(Al-Hadits)
Yah! itulah yg aku pegang! Aku ingin suatu saat kau menjadi halal buatku! Maka bersabarlah!!!
Demikian indah Islam mengajar arti cinta. Cinta yang tidak diliputi
keraguan, cinta yang menimbulkan rasa tenteram, cinta yang menumbuhkan
kedamaian, cinta yang menyuburkan keimanan dan ketaqwaan.
Cinta yang apabila kita meneguknya akan diperolehi kenikmatan yang lebih dalam lagi.
Marilah kita bertafakur dan menyemai hati kita. Masihkah ada cinta di
sana? Sudahkah kita mengemas cinta kita dengan kemasan Cinta Robbani dan
memberi label halal di atasnya? Dan sudahkah kita menyingkirkan cinta
syahwat yang akan menjerumuskan kita dalam petaka yang berpanjangan?
Artikel Terkait:
0 komentar:
Posting Komentar