0

Renungan Untuk Kehidupan Akhirat

Senin, 01 April 2013
Share this Article on :
[D'Rise-#18] Pertanyaan:Mengapa banyak anak muda sekarang yang  tidak peduli terhadap kehidupan akhirat dan hanya mementingkan kesenangan dunia? [Ikhwan d Tangerang]
Sebenarnya bukan hanya anak muda saja yang lalai terhadap kehidupan akhirat, orang dewasa dan lanjut usiapun banyak yang lupa akhirat dan nyaris hidupnya dari bangun tidur hingga tidur lagi hanya disibukkan oleh urusan dunia.
Saudaraku, kalau kita mau merenungkan kehidupan ini dengan mendalam yang didasari oleh wahyu yang datang dari Allah (Al-Qur’an dan As-Sunnah), akan kita  fahami bahwa sebenarnya posisi  hidup kita di dunia ini sedang  terancam atau tidak aman. Bagaimana tidak, mari kita renungkan!!

Renungan Untuk Kehidupan Akhirat

  1. Iblis (la’natullah ‘alaih), Makhluk yang paling memusuhi manusia, sejak manusia pertama diciptakan, telah berjanji akan berusaha semampunya menyesatkan manusia dari jalan Allah, dengan berbagai cara dan  dari segala arah. Dengan kata lain iblis beserta keturunan dan pengikutnya tidak pernah main-main dalam menjalankan misinya. Tentu ini ancaman yang serius buat manusia.
  2. Allah juga telah mengabarkan kepada kita betapa musuh-musuhNya dari kalangan orang-orang kafir tidak akan pernah puas dalam menjalankan misinya sebelum mereka berhasil memalingkan kita dari jalan Allah. Dan faktanya banyak manusia  yang terpedaya oleh ide dan pemikiran orang-orang kafir.
  3. Di dalam diri manusia itu sendiri terdapat hawa nafsu yang cenderung mengajak manusia kepada hal-hal yang buruk. Sebagaimana firman Allah” Innannafsa la ammaaratun bissuu’(sesungguhnya nafsu mengajak kepada keburukan).
  4. Manusia tidak tahu kapan umurnya akan berakhir, sehingga sangat mungkin umurnya akan berakhir disaat berbuat dosa atau belum bertaubat. Seandainya umurnya dibilang panjang tentu tetaplah ia berumur pendek, karena faktanya paling panjang usia manusia di dunia hanya seratus tahun, itupun manusia dalam kondisi sangat lemah.
  5. Yang paling membuat tidak aman adalah bahwa Allah tidak pernah lalai dari seluruh apa yang pernah kita lakukan di dunia, dan akan meminta pertanggung jawaban bagi seluruh perbuatan manusia ketika di dunia, sebagaiamana firman Allah swt. Yang sering diulang- ulang dalam Al-Qur’an “wamallahu bughaafilin ‘ammaa ta’malun” (dan Allah sekali-kali tidak pernah lalai dari apa yang kamu kerjakan). 
Dengan merenungkan lima hal diatas insyaAllah kita tidak akan main-main dalam menjalani kehidupan dunia ini, serta tidak terpedaya olehnya, karena kehidupan dunia sungguh merupakan perhiasan yang sangat menipu. Oleh karena itu Rasulullah saw. Pernah bersabda “alkayyisu man daana nafsahu wa ‘amila limaa ba’dal maut”(Orang yang cerdas adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan akhirat setelah kematiannya. Dunia bukanlah tempat tinggal yang hakiki tetapi hanya sementara, sedangkan akhirat tempat tinggal yang abadi dan tiada batas. Maka berhati-hatilah jangan sampai syetan, ide kafir, hawa nafsu serta kecintaan kepada dunia dapat mempengaruhi dan mengalahkan kita, sehingga kita menjadi manusia yang tersesat dari jalan Allah dan menuai siksaan yang menghinakan di akhirat kelak, fal’iyadzu billah.[]


Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar