Pertama-tama yang akan digugat oleh
redaksi adalah pendapat mengenai anime yang dituding menyesatkan umat.
Redaksi mengutip kolom ini.
“Ketika anak-anak bergerombol
di depan televisi tak ada satu orang tua pun yang bergeming dan prihatin
sikap anak-anaknya. Padahal apabila kita perhatikan, maka nasib
anak-anak kita berada dalam kondisi memprihatinkan. Bagaimana tidak,
sementara film-film kartun tersebut mengajarkan kepada mereka
pelanggaran-pelanggaran syariat Allah dan Rasul-Nya -Shollallahu ‘alaihi
wasallam-“
Redaksi berpendapat bahwa hal ini
tidak benar sama sekali bila dilihat kembali. Menurut redaksi, yang
harus diwaspadai mestilah sinetron ataupun acara-acara parodi yang lebih berbahaya, tidak semata-mata melemparkannya pada anime.
Kemudian redaksi melihat kembali pada
paragraf berikutnya, yang secara khusus mengulas bahaya beberapa anime.
Di bawah ini yang dibahas merupakan anime Doraemon.
“Konon kabarnya, Doraemon bisa pergi
menjelajah di masa lalu dan di masa yang akan datang. Katanya, ia dapat
mengadakan sesuatu yang belum ada menjadi ada dengan “kantong ajaibnya”.
Dalam kartun, ia digambarkan sebagai tempat untuk dimintai segala
sesuatu yang ghaib oleh temannya. Lihatlah bagaiman film kartun tersebut
betul-betul menyimpang dari aqidah.
Segala sesuatu telah ditetapkan waktu dan
ajalnya oleh Allah -Ta’ala-. Makhluk tak mampu mengatur waktu, baik itu
memajukannya atau mengundurkannya. Makhluk tak akan mampu menyebrang
dari zaman kekinian menuju zaman lampau atau sebaliknya. “
Redaksi mengkritik apakah memang yang
diceritakan dalam Doraemon akan benar-benar terjadi? Dan apakah Doraemon
pernah membawa keyakinan agama apapun? Apakah Doraemon mengajak anda
menjadi atheis, Kristen, Buddha, Hindu, atau yang lainnya? Dan
mengkritik penafsiran tulisan di atas mengenai kantung ajaib Doraemon,
ketahuilah bahwa kantung ajaib Doraemon adalah hal yang fiksi, bahkan
secara logika pun nyaris irasional.
Justru dengan adanya Doraemon, sebaiknya
manusia tertantang agar dapat mengembangkan alat-alat yang muncul dalam
seri anime Doraemon menjadi kenyataan, untuk kemaslahatan umat. Seperti
Baling-Baling Bambu, yang jika terwujud maka manusia dapat bepergian
dengan mudah, dan ramah lingkungan. Apakah ini disebut memurtadkan umat?
Kemudian redaksi akan membahas anime lain yakni Dragon Ball, yang juga dibahas oleh tulisan tersebut.
“Cerita ini dalam film ini banyak
mengandung unsur kebatilan, seperti adanya penyembahan dewa-dewa seperti
Dewa Emperor, Dewa Bumi, Dewa Gunung, Dewa Naga, dan lain-lain.
Keyakinan ini seluruhnya berasal dari agama Budha, Hindu dan Shinto yang
penuh dengan kebatilan dan kesesatan, sementara Allah hanyalah meridhoi
Islam sebagai agama yang benar.”
Soal kultur, tentu saja anime Dragon Ball
tidak mengajak anda untuk menirunya. Dan tentu saja anime ini hanya
hiburan semata, bukan untuk ditiru. Dan bahkan dalam Islam sendiri,
dijamin kebebasan untuk beragama. Sehingga tulisan di atas merupakan hal
yang sangat disayangkan.
Kesimpulan redaksi, memang masih banyak
masyarakat di Indonesia yang terlalu senang membawa-bawa agama dalam
setiap unsurnya. Namun hal ini tidak dapat dibiarkan, sesuai dengan asas
Pancasila dan ajaran Islam sendiri yang menjamin kebebasan beragama.
Dan selama anime-anime tersebut tidak menghina ajaran agama tertentu,
tidak ada larangan untuk menyaksikannya.
Jadi, anda tidak perlu khawatir dengan hal
ini dan yang penting adalah, pilihlah anime yang tepat bagi anda dan
keluarga anda. Masih banyak anime yang mengajarkan kebaikan, dan
pendidikan bagi keluarga selain berbagai anime kekerasan seperti Naruto
(atau mungkin Higurashi ).
1 komentar:
z MenuntuT ..............................................
Posting Komentar